Wahai menantuku.....
Aku hanyalah seorg ibu yg berbicara atas nama diriku sendiri, dengan melihat putriku sbg istrimu & engkau sbg menantuku.
Bila engkau membaca pesanan ini, semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yg telah mengandung & melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat di hadapanmu.
Wahai menantuku,
Engkau imam dunia akhirat utk putriku. Bukankah engkau juga akan membawanya hingga ke baqa & memberinya satu tiket ke surga?
Wahai menantuku,
Bila ada kelemahan dari isterimu & seribu lagi keburukan yg dilakukannya akibat kelemahan & juga kerana kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu utk mendidiknya sekarang, dan bukan lagi tugasku.
Diajarkan kepadamu oleh Nabi SAW bahawa seorang suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. Bukankah engkau sbg suaminya yg harus melindunginya dengan rasa tenteram & aman? Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.
Engkau suami yg dipilih Allah utk putriku, bersabarlah thdp istrimu & tetaplah bersikap lemah lembut pdnya.
Bukankah engkau menikahinya atas nama Allah SWT? Maka sayangi & peliharalah isterimu dengan jalan Allah.
Wahai menantuku,
sebahagian besar penghuni neraka adalah perempuan & itu disebabkan mereka derhaka terhadap suaminya, maka selamatkanlah istrimu dari dosa yg lebih besar. Bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurusnya & menjaga jalan syurga untuk bisa dilalui oleh yg harus kau bawa serta? Dan pertanyaan itu akan ditujukan pdmu, bukan padaku.
Wahai menantuku,
Engkau diizinkan menghukum isterimu sewajarnya, namun janganlah mengenai wajahnya & jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. Janganlah menghardiknya dengan kata kasar & umpatan yg merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri, sebab ia itu adalah pakaianmu.
Wahai menantuku,
aku titipkan putriku pdmu, buatlah dia tersenyum menuju surga atas tiket darimu.
0 ulasan:
Post a Comment